Wednesday 18 July 2012

JARAK INI MENJAGA AKU DAN DIA


Semua insan dalam dunia ini pasti pernah merasai perasaan itu. Perasaan yang tidak asing lagi dalam jiwa kita sebagai manusia. Perasaan yang kadangkala hadirnya tanpa kita duga atau kita paksa.
Memang sudah menjadi fitrah kita sebagai manusia untuk merasai perasaan itu. Cuma mungkin bagaimana perasaan itu hadir dalam diri kita berbeza bagi setiap individu.
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (syurga)."
[Ali 'Imran, 3:14]
Dalam diam, perasaan itu hadir di hatiku
Seperti insan lain, aku jua merasai perasaan itu. Perasaan yang bukan baru semalam berputik, tetapi telah hampir 5 tahun aku pendam. Aku sering tertanya-tanya salahkah untuk aku mempunyai perasaan yang bukan aku reka atau cipta, perasaan yang hadirnya tak pernah aku paksa, perasaan yang tak berubah sedikit pun walau banyak dugaan menimpa. Namun dalam aku melangkah menyusuri perasaan itu, aku sering dilanda rasa khuatir. Aku khuatir andainya rasa cinta ini melebihi rasa cintaku pada-Nya. Aku khuatir andai rindu yang aku pendam melebihi rinduku pada-Nya. Diri ku dan dia diikat dengan satu ikatan di dalam hati. Ikatan yang tak perlu aku dan dia lafaz melalui bicara kata.
Cukuplah rasa ini aku pendam dan dia juga memendam rasa yang sama. Jasad aku dan dia beribu batu terpisah. Hati aku dan dia juga beribu batu menjauh. Kini, wajahnya pun mungkin telah menjadi samar-samar di ingatanku. Suaranya seperti ku ingat-ingat lupa di telingaku. Rinduku padanya yang tidak menentu telah menjadi rindu yang ada hala tuju.

DUHAI MUSLIMAH,MAHALKAN MAHAR MARUAHMU


Alhamdulillah , didetikkan hatiku untuk menulis artikel tentang maruah seorang muslimah .Muslimah, kamu itu cantik sebenarnya. Walaupun kau tutup seluruh auratmu, sesungguhnya yang tertutup itu lebih terjaga kualitinya daripada yang terdedah.
Di sini, inginku coretkan tentang maruah. Tidak dapat dinafikan lagi, setiap muslimah yang sedang ataupun telah meniti alam remajanya pernah mengalami satu situasi ataupun ujian wajib bagi dirinya iaitu hatinya akan jatuh hati dengan seorang Adam .
Wahai muslimah sahabatku, mari kita faham perspektif pemikiran lelaki terhadap wanita. Sepertimana yang kita tahu, lelaki mudah meluahkan kata-kata manis untuk mendapatkan madu cinta daripada seorang Hawa . Madu cinta itu akan diteguk untuk menghilangkan dahaga yang tidak berpanjangan.Sepertimana lebah, dia tidak akan hinggap pada bunga yang telah diambil madunya. Dia akan pergi ke bunga lain untuk mendapatkan madu.  Itu gambaranku. Ima yakin, ramai sahabat Ima yang faham apa yang Ima gambarkan itu.
Madu itu maruah seoarang wanita. Yang sememangnya maruah wanita muslimah itu sangatlah cantik. Jangan kau berikan pada lebah-lebah yang tidak layak kau berikan madumu itu. Tapi, bagaimana kalau sudah terlanjur cinta ? Baiklah, Ima sangat faham situasi ini kerana Ima sendiri pernah mengalami pengalaman begini. Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah Taala dan bimbingan Ummi Ima serta sahabat-sahabat, Ima sudah nampak jalan penyelesaian.

Begini sahabatku sayang, masih belum terlambat untuk kamu berubah niat. Ima faham, perasaan cinta itu satu fitrah. Ima tidak dapat menafikan fitrah tersebut. Tetapi, cuba kita halakan fitrah cinta itu kepada Allah. Mengapa tidak ? Lihat di sekeliling kita, apa yang Allah Taala berikan kepada kita ? Macam-macam nikmat dan pinjaman-Nya kepada kita yang tidak terhitung. Lihat pula pada ujian-ujian yang ditimpakan kepada kita. Sesungguhnya, Allah Taala menguji setiap hamba-Nya berdasarkan apa yang hamba-Nya mampu sahaja. Itu merupakan salah satu daripada tanda cinta Allah kepada hamba-Nya tetapi ramai hamba-Nya yang tidak menyedari akan hakikat itu .
Cinta manusia . Sememangnya indah, dibalas setiap kali dilafaz. Didengar dan dikongsi setiap kali kesedihan dirintih. Kamu yakin setiap apa yang dilafaznya itu ikhlas ? Kamu yakin bahawa dia benar-benar berkongsi kesedihan dengan kamu ? Mungkinkah, dia akan mengadu kepada kawan-kawannya , betapa menyampahnya dan meluatnya dia dengan sikap kita. Bukan mahu buruk sangka tetapi kadang-kadang ia perlu dalam beberapa situasi untuk menyelamatkan kita daripada hanyut .
Jadi, bersederhanalah dalam berhubung dengan kaum Adam. Jagalah kesucian cinta itu untuk diberikan kepada pasangan yang sah dengan ikatan ijab dan qabul kelak. Tidak salah untuk berhubung dengan lelaki, tetapi dengan syarat, kamu mesti ada prinsip kamu yang tersendiri dan kekalkan prinsip kamu walau digoda bagaimana cara sekalipun. Misalnya, prinsip kamu adalah " Aku tidak akan sesekali mengucapkan madah-madah cinta walaupun pada hakikatnya aku rasakan aku betul-betul sayangkan mamat nih". Prinsip itu biarlah sesuatu yang menjaga maruah cinta kita. Semoga bermanfaat buat kalian. Wallahu'alam.


papan kekunci diketuk oleh SilaHezi

CINTA SEORANG LELAKI BIASA

p/s: ini adalah cerpen yang sangat berjela.kalau malas nak baca panjang-panjang, xperlu baca..tapi kalau korang luangkan masa membaca sekejap,memang berbaloi.ceritanya sangat menyentuh hati dan sanubari..ececehh!



Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.

Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.

Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi.Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.

Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap.Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.

Kamu pasti bercanda!

Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.

Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.

Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!

Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.

Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?

Nania terkesima.

Kenapa?

Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.

Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!

Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur.Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!

Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.

Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.

Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.

Tapi kenapa?

Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.

Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.

Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!

Cukup!

Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?

ADAB BERTEMU KEKASIH HATI


Pernah tak anda menghadapi situasi ini? Sedang asyik belajar atau melakukan kerja di pejabat, anda terdengar azan berkumandang. Walaupun anda sedar yang sepatutnya anda meninggalkan kerja dan segera bersiap untuk solat, anda terasa berat untuk berhenti rehat seketika.
Anda fikir, 'Aku nak habiskan kerja ni dulu. Tinggal sikit lagi ni. Selepas tu aku solat lah.' Sejam kemudian, ketika waktu solat hampir habis, anda mendapati kerja anda masih belum siap dan solat masih belum dilaksanakan.
Sebenarnya, bukan mudah untuk menjaga solat. Bukan mudah, sebab perlukan mujahadah. Jadi apa yang boleh kita buat? OK, cuba kita bayangkan waktu solat itu sebagai waktu kita ber'dating' dengan Allah SWT, cinta pertama dan utama kita.
Apa? Tak pernah ada pengalaman ber'dating' sebab belum berkahwin?
Cuba bayangkan anda akan bertemu kekasih-jantung-buah-hati ataupun ahli keluarga tersayang. Mesti anda berdebar-debar, pakai baju cantik-cantik, bersiap awal dan rasa tak sabar nak bertemu dengan orang itu, kan?
Tak boleh juga?
Jangan risau. Mereka yang tak pernah ber'dating' di luar sana, cuba kita bayangkan solat itu sebagai sebuah mesyuarat. Saya pasti ramai yang pernah hadiri apa-apa bentuk mesyuarat, kan? Mesyuarat Agung atau mesyuarat ahli jawatankuasa program dan lain-lain lagi.
Perasan tak, kita boleh menjaga adab-adab ber'dating' dan bermesyuarat dengan manusia lebih baik daripada adab dengan Pencipta? Mari saya senaraikan adab-adab tersebut:

SABARLAH CINTA


Dahulu aku terfikir bahawa 'menangis' ialah tanda diri ini lemah. Tetapi sebenarnya ada hikmah di sebalik tangisanku kali ini. Baru ku sedar nikmat air mata dan kesedihan yang ku alami ini mendekatkan diriku pada yang lebih layak iaitu Allah SWT.
Kini ku merasai cinta dan kasih sayang Allah, lebih berharga dan manis daripada segala-galanya. 'Kehilangan' itu rupanya aku lalui supaya aku merasai satu 'pertemuan' yang hakiki iaitu dengan Allah. Allah mahu mengujiku dengan menjauhkan ku dengan orang yang ku sayangi, kerana Allah mahu diriku dekat dengannya.
Seandainya kesedihan yang teramat sangat ini membuatkan ku rindu untuk bertemu denganNya, aku redha dan pasrah kerana Allah lebih ku cintai lebih daripada segala yang ada di langit dan di bumi.
Aku juga yakin, semua ini pasti berakhir kerana ku yakin yang 'dia' sedang menungguku dan pasti menjemputku pada suatu saat nanti. Aku yakin dengan ayat Allah SWT ini,

SIAPA KATA ISLAM LARANG BERCINTA?


Cinta adalah fitrah yang lahir dari lubuk hati setiap manusia. Setiap manusia memiliki fitrah untuk mencintai dan dicintai, tapi cinta itu hendaklah dibina atas dasar keimanan agar ia tidak akan menjadi fitnah.
Sering kita dengar bahawa cinta antara lelaki dan perempuan ajnabi itu akan halal selepas selesainya akad nikah. Ramai yang mengakuinya, namun ramai juga yang tidak mengendahkannya.
Perasaan cinta itu tidak salah kerana ia adalah anugerah Allah. Kita hendaklah memeliharanya daripada menjadi fitnah duniawi. Tanpa kita sedari kehadirannya akan membawa wabak yang agak susah untuk dipadam kalau tidak berjaga-jaga dari awal.
Cinta itu perlulah disalurkan di tempat yang sepatutnya agar kita tidak dilabelkan zalim yakni meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Cinta itu begitu indah apabila dihayati dengan aturan Islam.
Diri ini sering tertanya-tanya, adakah dengan ber'couple' itu lengkaplah kebahagiaan kehidupan ini? Persoalan ini timbul apabila melihat ramai kawan-kawan terdekat ber'couple'.
Benarkah cinta itu wujud apabila kita mempunyai pasangan kekasih yang selalu bertanya khabar, ber-sms, ber'chat'ing di Facebook, atau berjumpa ('dating') berdua-duaan untuk melepaskan rindu dan bergayut di telefon? Ke manakah hala tuju perhubungan itu? Adakah ia direstui keluarga atau, persoalan yang lebih besar, adakah perhubungan itu diredhai Allah? Adakah ini semua dinamakan cinta?
Persoalan ini sering berlegar di mindaku tanpa ada noktah jawapannya. Astgahfirullahalazim, bermuhasabahlah teman-teman, moga diri kita tidak tergolong dalam kalangan hamba yang lalai dengan cinta duniawi ini.
Berdasarkan pemerhatian, aku sering melihat dan mendengar pelbagai karenah rakan-rakan yang ber'couple' ini. Sebagai contoh, mereka menghabiskan banyak masa bersama si dia dan mendengar janji-janji manisnya yang disampaikan dengan suara yang sengaja dilunakkan serta dilembutkan. Bukankah suara itu juga sebahagian daripada aurat kita?
Allah SWT berfirman,
"...Oleh itu janganlah kamu berkata-kata dengan lembut manja (semasa bercakap dengan lelaki asing) kerana yang demikian boleh menimbulkan keinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya (menaruh tujuan buruk kepada kamu), dan sebaliknya berkatalah dengan kata-kata yang baik (sesuai dan sopan)."
(Surah al-Ahzaab, ayat 32)
Mengapa perlu diucap perkataan sayang, cinta dan rindu kepada yang bukan halal bagi kita? Simpanlah kata-kata manismu untuk si dia yang halal bagimu dan bukan kepada yang membawa kamu ke jalan kemaksiatan.

CLICK NI!BESTT! :)

AL-FATIHAH

1
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
2
الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
3
الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ
Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
4
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari Akhirat).
5
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan.
6
اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus.
7
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ
Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai, dan bukan pula (jalan) orang- orang yang sesat.

..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...